Saturday, January 27, 2007

January the 28th (WIB tentunya)

Semakin dingin saja di sini, kemarin2 20 F atau -7 C, wind chill sekitar 18 F. Lumayan, akan tetapi jika hembusan angin drop jauh di bawahnya ... ini terkadang sangat menyiksa. Di sini, tidak jarang dengan suhu di atas atau lebih rendah, hembusan anginnya 0 F atau lebih rendah juga, yang berarti sekitar -18 C atau dibawahnya. Dingin dan ... tentunya menjadi sangat tidak nyaman, meski'pun pakaian telah berlapis ... ditutup dengan winter coat bagian luar, dinginnya angin yang dasyat tersebut dengan mudahnya merasuk ke segala penjuru tubuh, hingga ke tulang2 ...

Ahhh ... bicara cuaca, hal2 demikian memang sudah semestinya menjadi bagian dari musim ini. Hanya ... winter kali ini agak berbeda dari winter2 sebelumnya. Jika salju banyak di temui di awal2 winter ... bahkan tidak jarang dimulai menjelang Thanksgiving di akhir November, kali ini salju belum turun juga di tempat kami. Kalau'pun turun tidak merata. Mungkin di atas smoky mountains yang kurang lebih 1 jam - 1 jam 30 menit dari tempat kami, salju sudah beberapa inch tingginya.

Untuk saya yang tidak begitu menyukai hawa dingin apalagi yang ekstrim ... siap rasanya menyambut spring dan melihat kembali daun2 bersemi untuk kemudian memamerkan keelokan bunganya ... Saat ini, biarlah musim dingin menyelesaikan masanya ... sisi positive dari dinginnya udara sudah pasti ada, insect2 yang ada serta benih2nya ... ikut terbasmi saat suhu udara sedang drop, memberikan harapan lebih baik ... semoga di musim semi dan panas ... serangga2 yang tidak diharapkan tidak banyak berkeliaran dan menimbulkan masalah baru ...

Tahun ini di dalam rumah terasa sangat dingin, mungkin karena terbiasa dengan sebagian besar area dilapis carpet sebelumnya. Tahun ini, tahun pertama carpet hanya mendominasi kamar2 tidur dan tempat saya mengetik, menggerakkan jari-jemari saya untuk mendapatkan sedikit kehangatan atau menikmati kesendirian sementara seperti hari ini, saat anak2 check up ke dokter karena batuk2 dan sinus mereka. Selebihnya tile dan hardwood flooring menutupi bagian lain. Saya dapat membedakan dengan nyata, lebih dingin. Dilihat dari sisi positifnya, sepertinya kelembaban ruangan lebih terjaga karenanya. Hingga memasuki bulan ini, suhu ruangan yang biasanya sangat kering tidak terlalu kami rasakan ... bahkan hingga hari ini kami belum memakai humidifier/pelembab ruangan. Ataukah ... hanya perasaan saya saja. Jangan2 kelembaban udara selama ini memang di sekisaran sesuai kebutuhan akan kelembaban?

Ahhh ... jadi terkenang2 dengan suasana tropis dari tempat asal. Meski'pun kelembaban udara yang sangat tinggi di tengah panas terik membuat sekujur tubuh terkadang terasa tidak nyaman, ternyata dulu saya sangat menikmatinya. Apalagi bila berada di sekitar air ... perpaduan antara panas, kelembaban udara dengan kesejukan sementara di bawah pohon2 pelindung dan dinginnya air ... membuat energy yang ada terdongkrak, memberikan semangat untuk menikmati alam sekitar yang membentang dengan keindahannya. Jadi kangen dengan salah satu kegemaran saya ... berarung jeram atau lebih dikenal dengan rafting, 'whitewater rafting' atau 'not too-whitewater rafting' karena pada kenyataannya air sungainya tidak bening di setiap bagiannya ... tapi saya tidak protes, saya senang melakukannya, mata saya berbinar2 menyaksikan alam sekitar yang ramah alami, mulut saya tidak dapat berhenti berteriak2 saat tahu ada halangan entah itu bebatuan besar, semakin derasnya arus dan lain sebagainya ... menanti di hadapan mata. Tidak bosan2 saya melakukannya, dan saya jarang menolak bila teman2 lama yang sering saya rindukan dalam kerutinan saya di sini, mengajak bila kami sedang berada di area yang sama. Sungai Ayung tempat berkali2 saya melakukan kegiatan ini, masihkan sekarang dalam suasana yang sama ? Nikmatnya lunch yang di set up sederhana setelah mencapai garis finish, masihkan memiliki rasa yang sama. Kembali ke desa Kedawetan dari arah sungai setelah lunch apa adanya ... apakah lalu lintasnya masih sesepi dengan pemandangan kiri dan kanan khas Bali ? Haiyahhh ... dikirim beberapa kali dalam hitungan hari untuk bekerja kok malah waktunya dipakai main2 di kali. :D


Tidak terasa sudah lebih dari sepuluh tahun saya terpisah dari kawan2 lama ... dan lebih dari 9 tahun meninggalkan suasana tercinta, untuk kemudian berada dalam suasana yang sangat2 saya cintai yang lain, meski'pun terkadang saya mengeluh dengan suhu udara yang terlalu dingin atau panas, saya tetap berusaha menikmatinya. Masih pula berbinar2 melihat alam sekitar dalam suasana berbeda, semakin berbinar menikmatinya bersama suami dan anak2 yang memberikan binar tersendiri di pelupuk mata saya. Masih juga berteriak2 dan dalam kuantitas yang lebih sering saya rasa ... apalagi dengan 2 boys yang sedang aktif2nya yang lebih sering menguji kesabaran orang tuanya ... ahhhh, dalam hal teriakan ini, saya harus mulai membisiki diri sendiri untuk lebih 'behave' ....


Berusaha untuk melihat kepingan logam dari 2 sisinya jika kehendak hati saya sedang ke arah sana biasanya membawa saya ke arah yang lebih baik, tidak untuk membandingkan 2 sisi yang ada ... akan tetapi berusaha untuk mengerti dan terkadang menikmati 2 sisi tersebut karena masing2 memiliki keunikan tersendiri.


Kalau tahun2 kemarin saya sempat beberapa kali ke dentist, beberapa kali orthodontist (yang ini mah memang maunya saya :D) dan endodentist, terkena vertigo, di awal2 tahun mendapat kabar kalau Oom saya yang juga satu2nya adik Bapak yang masih hidup saat itu berpulang. Bapak yang sempat sakit dan menjadi sensitif dengan keinginannya mendapatkan pompaan semangat dari anak2nya ... membuat kami harus absen lebih sering walau hanya sekedar menanyakan kabar beliau hari itu. Dan yang tidak terduga sama sekali adalah kepergian adik bungsu saya hampir sebulan menjelang bulan puasa. Berat, akan tetapi kami harus mengikhlaskan dan menerima kalau ini yang terbaik untuk kami yang ditinggalkan dan untuk si bungsu beristirahat dengan tenang di alam sana. Alhamdulillah, kakak ipar yang awal2 bulan kemarin dalam kondisi kritis, saat ini sedang dalam proses pemilihan, Insha Allah dapat kembali seperti sedia kala meski'pun memerlukan waktu sedikit lama. Terima kasih untuk teman2 yang telah memberikan support dan doa. Terima kasih banyak, hanya itu yang dapat saya sampaikan dengan keterbatasan saya. :)

Kembali melihat segala sesuatu dari setiap sisinya membantu membukakan alam pikiran saya. Belakangan saya merasa tersentuh, senang ... bahagia karena keinginan2 yang ada meski'pun dalam skala kecil, terpenuhi dengan jalan yang tidak terduga. Hubungan dengan beberapa teman2 lama yang dulu2 biasa bersama2 tiba2 datang kembali sebelum saya berusaha untuk mencari atau membongkar2 file yang ada untuk memulainya.

Bermula dari keinginan saya akan hijab praktis yang tidak sempat saya beli saat pulang beberapa tahun yang lalu. Sekedar keinginan, setelah melihat betapa praktis dan aneka ragamnya, terpikir akan lebih mudah dikenakan dan berkesan simple. Selama ini saya hanya mengenakan scarf sebagai penutup jika ke mesjid atau terlibat dalam acara keagamaan. Tiba2 ... ada seseorang dari Singapore yang mengirimkannya, 4 buah sekaligus dengan aneka warna. Thanks a lots, semoga barakah untuk yang berbaik hati berbagi miliknya dan yang menerima. Tidak berapa lama, Vanny sahabat saya yang pulang ke Indonesia 4 tahun yang lalu mulai lancar ber-email2an kembali ... dan kejutan yang ada, melalui seorang teman yang sedang kembali ke Indonesia untuk menengok keluarga, dikirim untuk saya 2 buah hijab praktis juga, belum Mbak Ben yang baru pulang menunaikan ibadah haji dan memberikan oleh2 yang sama ... tidak terbayangkan bagaimana rasanya, dari tidak memiliki ... menginginkan satu kok malah menjadi memiliki dan banyak. Yang lain, saat ke Atlanta kemarin sempat mendapatkan makanan2 Indo yang saya inginkan meski'pun ada beberapa yang terlupa. Dari yang terlupa ini, saya mendapatkan oleh2 dari Pak Ismail yang datang dari Aceh minggu2 sebelumnya ... barang2 seperti yang ada dalam pikiran saya. Siapa membaca pikiran siapa, yang pasti istri Pak Ismail memang cukup dekat dengan saya saat di sini, jadi kemungkinan Mbak Tini ini tahu apa yang saya mau. *GR* Tidak sampai di sini, saya'pun mendapatkan 2 loyang lapis legit (ahhh ... untuk beberapa potong saya bisa memakannya dalam sekejap mata ... ) dan satu jar abon sapi dari Mc Kosky family. Yang tidak disangka lagi ... keinginan saya yang membara untuk memiliki kencur segar, sukur2 bisa saya tanam dalam pot2 tanah yang bisa diambil saat diperlukan seperti 2 buah pohon jeruk purut tanaman yang saya sayang2 ... tanaman yang hanya saya berikan VIP (very important place), bisa mendapatkan kehangatan di dalam rumah saat musim dingin. Tiba2 kencur ini sudah di depan mata dengan sekantong emping manis di dalam box, pengirimnya seseorang yang saya kenal dengan baik, tetangga yang baru pindah ke Washington. Kaget bercampur surprise karena sebelum2nya teman ini tidak memberi tahu akan keberadaan kencur ini.

Di bawah jeruk purut ini, tersimpan 3 buah kencur ukuran sedang cenderung kecil, mudah2an bisa bertunas, sengaja diletakkan di depan pintu dapur agar mendapat pencahayaan yang cukup.

Cerita kencur ini membuat saya cukup pasrah, setelah lebih dari 7 tahun berusaha menyelundupkannya, selalu tidak lolos di keimigrasian sini. Sudah mencoba beberapa kali, dari 2 kali kedatangan Ibu saya, sekali kedatangan ayah saya ... belum yang saya bawa sendiri dan juga menitip ke teman, semuanya dibuang begitu saja di depan mata. Bahkan saya sempat rasan2 dengan kawan nun tinggal di negeri Jiran sana ... menanyakan keberadaan akar ini di sana yang berakhir tidak beraninya saya menindak lanjutinya mengingat kendala2 yang saya temui sebelumnya ... ehhh entah kenapa kok ibunya kawan saya yang di Washington ini bisa lolos begitu saja. Tidak banyak ... akan tetapi kuantiti tidak akan pernah mengurangi rasa terima kasih saya. Sekarang saya sayang2, sementara 3 buah saya letakkan di pot jeruk purut saya dengan harapan akan tumbuh tunas2 baru yang dapat saya pindahkan ke pot lain bila musimnya tiba. Hi ... yang di WA sana, thanks berat say. :)

Ini salah satu tanaman jeruk purut yang saya sayang2 ... cintaku jeruk purutku ...

Wahhhh ... panjang dan lebar entry saya kali ini dan tanpa pokok bahasan yang jelas ... sekedar luapan perasaan yang perlu dikeluarkan dari system atau sudah demikian fasihnyakah jari jemari saya melakukan gerakan untuk membantu memberikan kehangatan ... saya tidak tahu, yang saya tahu dengan pasti ... hari ini sesuai perhitungan waktu di Indonesia, hitungan angka pada usia saya bertambah satu lagi. Mungkin coretan di atas sekedar luapan yang ada dalam diri ini, sebagian kecil hal terjadi dalam rentang usia saya yang semakin bertambah ini ?

Monday, January 15, 2007

January '07

Tidak terasa hari ini sudah memasuki minggu ke-3 bulan January tahun 2007. Untuk teman2 yang menyampaikan ucapan selamat atas pergantian tahun ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya. Tidak ada resolusi2 khusus, keinginan yang pasti ada ... untuk dapat berusaha menjadi lebih baik. Mudah2an kita semua menjadi lebih baik dalam segala hal di tahun yang baru ini dan ke depannya. :)

Lama tidak mengutak-atik blog ini, sampai bingung mau bercerita apa ?

Menjelang pergantian tahun, kami lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Idul Adha yang jatuh menjelang akhir tahun, kami pergi ke 'Knoxville Convention Center' untuk sholat Ied, kali ini terasa sepi dan ada yang kurang karena pasangan Mc Kosky (Mbak Ben dan Ralph) sedang menunaikan ibadah haji, setelahnya kami langsung pulang ke rumah. Biasanya, entah itu Idul Fitri atau'pun Idul Adha, tujuan utama kami setelah sholat adalah ke tempat mereka, disambung di rumah kami keesokannya ... mengundang kawan2 Indonesia lain.

Yang sempat terekam dari Convention Center setelah sholat Ied ;

H&R di lobby convention dengan dekorasi natal, karena tempat ini sebelumnya dipakai untuk perayaan natal.


Bangunan tinggi dengan bulatan pada puncaknya di bawah adalah restaurant dengan view Tennessee river di sekitarnya, terletak tepat di samping Convention Center. Bayangkan ... jauh2 ke atas ... untuk apalagi kalau bukan untuk makan ... tapi, psssstttthhhhh ..... saya belum pernah makan di sana. :)


Sehari setelah tahun baru, kami mendapat kabar kalau kakak suami atau kakak ipar saya yang tinggal di Canada masuk ICU, life support diperlukan karena kondisinya yang kritis, komplikasi antara kondisi jantungnya dan pneumonia. Kasian istrinya yang dalam kesedihan yang mendalam, hampir setiap hari telepon2an untuk saling menguatkan. Bersukur karena seminggu kemudian life support dilepas dan kondisinya membaik, ingatannya'pun masih tajam, mengenali yang menengok di rumah sakit dan lain2 ... bahkan saya yang tidak terbiasa dengan teknologi yang namanya 'SMS' sempat menyampaikan berita ini ke seorang kawan di Sin. Suami'pun agak tenang dengan kondisi kakaknya, sampai beberapa hari kemudian ... mendapat kabar lagi kalau life support harus dipasang kembali karena pneumonianya. Dalam kondisi seperti ini, yang harus dihadapi dengan sabar, ada saja hal2 yang memancing emosi ... yang malah memperkeruh suasana, entah sayanya yang sedang kurang bisa mengontrol diri atau dalam kondisi seperti ini suami menjadi semakin sensitif, sempat terjadi kesalah pahaman yang sebenarnya tidak perlu karena yang dipermasalahkan tidak seberapa ... ahhhh sabar ... sabarrrr, yah ... mudah2an tahun baru ini dan ke depannya juga semakin baik dalam mengontrol kesabaran. Alhamdulillah, baru hari Sabtu kemarin mendapat kabar kembali kalau life supportnya telah dilepas lagi, bahkan telah dipindahkan dari ICU, mudah2an lekas recover, kasian istri dan anak2nya.

Dan hari Sabtu kemarin pula, kami bertemu dengan Pak Ismail yang datang dari Aceh beberapa hari sebelumnya. Sebelum kembali ke Indonesia 4 tahun yang lalu, keluarga kami dan keluarga Pak Ismail memang sering bersama2, di setiap pertemuan yang melibatkan orang2 kita, biasanya kami berada di sana. Bertemu kembali setelah sekian lama, mengingatkan kebersamaan yang ada sebelumnya.

Hari itu saya membuat baso kuah dan es teler. Yang lain membuat nasi tumpeng lengkap, berbagai macam masakan kita dan ... ada asinan pula. :) Nasi tumpeng untuk sukuran selamatnya Pak Ismail dan keluarga dari bencana tsunami. Juga rasa sukur karena pasangan Mc Kosky telah selamat sampai di rumah malam sebelumnya, dan hari itu disempatkan datang untuk dapat berkumpul bersama2 meski'pun mereka dalam kondisi lelah dan suara'pun berubah karena masuk angin atau kurang tidur.

Saya sempat menitikkan air mata saat Mbak Ben bercerita bagaimana sedihnya sesampainya mereka di airport karena hanya dijemput oleh seorang keponakan di tengah malam. Membayangkan kalau di tanah air, yang menjemput demikian banyak jumlahnya. Ahhh ... saya yang salah perkiraan, saya kira akan datang dari tanah suci tanggal 15 January ini, makanya saat pagi2 ditelepon untuk mengabarkan bahwa mereka sudah sampai di rumah dengan selamat semalam, saya sempat kaget ... tapi juga senang karena mereka sampai di rumah dengan selamat dan sepertinya tidak ada kesulitan yang berarti selama di sana.




Menitikkan air mata juga saat mendengar cerita dari Pak Ismail, bagaimana mereka berusaha menyelamatkan diri dari amukan air yang datang dengan tiba2 (meski'pun saya tidak mendengarnya secara keseluruhan dikarenakan panggilan tugas, iya ... harus dekat2 dengan makanan2 yang ada ;) ... karena selain orang2 kita, kami juga mengundang teman dan keluarganya yang berasal dari Pakistan ... yang mungkin belum tahu cara menyantap baso dan menyiapkannya)... bagaimana mereka berusaha untuk bisa ke rumah tetangga yang memiliki lantai 2 untuk menghindari luapan air. Yang saya dengar, akhrinya mereka selamat setelah mendatapkan British boat atau apa ... nanti saya akan mencari tahu lebih lengkap dari yang mendengar secara keseluruhan ... atau ... akan berkomunikasi langsung dengan Pak Ismail sesampainya di Indonesia.

<

Di bawah adalah Pak Ismail yang datang ke Knoxville untuk mendapatkan copy2 hasil reseach sebagai pengganti yang hilang terbawa tsunami. Juga Mbak Ben yang baru pulang menunaikan ibadah haji.

Ada lagi yang membuat saya menitikkan air saat suami mengatakan sesuatu setelah yang lain pulang. Yang ini tidak akan saya post di sini, tapi bisa berbagi cerita kok, kalau ada yang mau mendengar ... menyentuh, tapi juga memporak-porandakan perasaan kita sebagai orang tua ... dunno what to say. :)

Yang menanyakan kabar 'tape singkong' saya ... baru hari ini saya memasak 2 dari empat singkong yang ada, sebelum2nya karena banyak yang dipikirkan, keinginan untuk dapat menikmati tape singkong tersingkirkan begitu saja. Karena sayang2 kalau tidak dimanfaatkan, tadi saya membuat kolak singkong, sisanya yang 2 buah ... belum terpikir akan dimasak apa, ehhh ... ini singkong tidak seenak yang di Indo, tidak pecah saat direbus ... mbagel kata orang Jawa. :)