Kado Valentine
Telat banget ya ceritanya ... he ... he ... ;). Sekedar cerita, bolehlah ... iya, masa mau dilarang sih. :P
Melihat judul entry, kesannya 'romantis' ... kado di hari 'kasih sayang'. Sebenarnya yang ingin diceritakan sih, bukannya kado yang kami dapat di hari tersebut. Sederhana saja dalam pengungkapannya, "Bagaimana akan mendapat kado kalau merayakan valentine'pun tidak ???"
Yah .. kami memang bukan pasangan yang selalu melingkari tanggal 14 di bulan Februari adalah tanggal yang harus diingat jauh2 hari sebelumnya, yang harus diingat agar pasangan tidak merasa diabaikan dan jika terlupakan akan berakibat perang tanding. Tidak. Demikian pula untuk anak2. Hari2 yang ada adalah hari2 kasih sayang kami terhadap mereka ... meski'pun diiringi dengan teriakan2 kecil atau sekedar cerocosan suara kalau mereka tidak behave dan benar2 perlu diingatkan. Menyediakan menu meski'pun dalam bentuk yang sangat sederhana, bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah yang ada ... semua adalah ungkapan kasih sayang yang mungkin abstrak wujudnya ... akan tetapi berkesinambungan ... lebih pilih yang mana hayyooo ... disayang dan dihujani kado di hari valentine atau tidak dimasakkan ... beberapa hari saja ... ha ... ha ... Demikian pula untuk anak2, meski'pun mereka berada di lingkungan yang menganggap valentine adalah hari istimewa, di rumah'pun mereka mengerti dengan sendirinya ... kenapa suasana valentine tidak menyentuh saat mereka masuk ke dalamnya.
Meski'pun tidak merayakannya, tinggal di dan masuk lingkungan yang merayakan hari ini ada enaknya lho. Haneef, sehari sebelum valentine mendapat pekerjaan rumah ... membuat valentine card untuk teman sekelasnya plus Ms. Bellah dan Ms. Hamilton, teacher dan assistant teacher di kelasnya. Disebutkan dengan jelas untuk menuliskan dalam tulisan terbaik. Untuk anak2 grade awal atau 1st grade yang memang sedang belajar memantapkan goresan mereka di atas kertas, menyeimbangkan bentuk, ukuran dan berkutat dengan tangkai huruf2 itu ... juga penggunaan huruf besar dan kecil ... berkesan tidak hanya membuat card untuk fun, tetapi juga mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya selama duduk di kelas 1 ini. Menyisipkan juga 1 box kecil candy (keciiil saja ...) di masing2 card ... ternyata ikut menyita waktuku. Alhasil ... meski'pun tidak merayakannya ... tetap menyisihkan waktu juga yang ternyata, fun untuk non-valentiner ... begitukah disebutnya bagi yang tidak merayakannya ???
Untuk Rayhan, dibuat sesederhana mungkin. Untuk ikut acara bersama teman2nya yang masih imut2 nan cranky kalau kemauan mereka tidak dituruti (deuuuhhhh ... anak2 umur segini memang sedang pandai2nya praktek dalam menunjukkan temper mereka !!!), kami bawakan 1 box valentine cookies yang bisa didapat dengan mudah dan murah meriah di hari itu.
Yang membuat pusing, saat pulang ... mereka membawa berkarung2 coklat *hiperbola ... hiperbola...* yang semuanya manis2 ... eh' sepertinya ada 1 pack kecil goldfish crackers ... ini saja kali yang nggak manis. Sesegera mungkin mencari jurus yang aman agar anak2 bisa melepaskan harta karun yang mereka dapat hari itu. Haneef, bisa diajak bicara. Rayhan ... oh noooo ... harus minta tolong Haneef untuk membuatnya sibuk agar bisa melupakan harta karunnya. Akhirnya berhasil, setelah sebelumnya diberi 3 potong kecil dan dipindah ke ruang lain, apalagi kalau tidak nonton TV dengan kakaknya.
Cerita lain di lingkungan tempat kami tinggal saat valentine itu bermacam, meski'pun ada yang tidak masuk akal. Oh ya ... lupa, aku juga sempat mendapat chocolate dari teman kerja ... nggak banyak'lah ... kan bukan pasangan mereka ... ha ... ha ... Ada yang pengeluaran tiba2 membengkak karena yang harus diberi dalam jumlah banyak. Untuk membuat istimewa dan lain, sebagai pengganti coklat yang biasanya bisa didapat dengan mudah di setiap store ... digantikan dengan strawberry lapis coklat putih yang terlihat seperti berlapiskan salju, tapi ada yang berlapis coklat biasa ... yang ini disebut berlapis mudd atau lumpur kali ya ? *lol* Bagaimana harganya tidak berlipat, karena bukan musimnya yang berarti sulit bagi special store tersebut untuk mendapatkan strawberry yang baik ... juga kesempatan untuk memberikan harga yang menguntungkan untuk penjual ... toh' hanya setahun sekali dan costumer'pun berderet dalam antrian ...
Dari surat kabar lokal, sempat membaca kisah kasih yang membuat menitikkan air mata ... apalagi bagi mereka yang senang menonton movie berbekal 1 box tissue. Sepasang suami istri lanjut usia dan perjalanan kasih mereka. Mengenal satu sama lain di usia 5 tahun, jatuh cinta di usia 15 tahun dan menikah dalam usia 75. Mereka berpisah karena yang pria tugas militer dan wanita volunteer jadi nurse sesuai dengan kondisi saat itu. Nggak sengaja ... di usia mereka yang lanjut, setelah 20 tahun si wanita ditinggal pasangannya, demikian pula dengan si pria (yang ini nggak disebutkan berapa tahun). Iseng2 mencari ... akhirnya mereka bersatu dan menikah di usia 75 tahun. Sekarang mereka telah menikah selama 5 tahun dan harapan mereka simple ... diberi waktu waktu untuk bersama, lebih panjang.
Cerita lain yang bertentangan datang dari teman sendiri, di lingkungan kerja. Duhhh ... yang ini ngomongin orang nggak ya (?) Sekedar cerita ... mudah2an tidak menambah dosa ... tapi sedih gini, jadi pengen berbagi. Orang sini kan banyak juga yang menikah muda ... mungkin di usia belasan ... kembali kuliah, baru bekerja. Tidak heran sering banget kaget kalau ketemu orang sini yang usianya masih fresh di atas 40, anak mereka sudah dewasa, bahkan sudah bercucu. Aku yang menikah di usia mendekati 27 berasa telat ... nggak ding, kan rejeki, jodoh dan ajal sudah ada yang mengatur. Temanku ini, masih muda. Sekitar 26 tahun. Rupanya istrinya tidak bisa sejalan dengan ibunya atau mertua bagi wanita tersebut. Mereka sempat bersiteru, entah apa yang menjadi pangkal persiteruan tersebut. Ibu yang sakit hati dan tidak bisa mengontrol emosinya sempat meninggalkan message yang kurang pantas ke cellphone menantu bukan idaman. Apa yang terjadi ? Di hari kasih sayang, di hari istimewa ... ibu yang malang tidak boleh lagi berhubungan, berbicara dan berada dekat2 (entah berapa dekat ... dengar2 sekarang sedang berusaha menjual rumah dan pindah menjauh) dengan anak sendiri, menantu dan cucu yang sebenarnya merupakan cucu kesayangan karena cucu pertama dalam keluarga. Setelah suami meninggalkan untuk selamanya lebih kurang 2 tahun yang lalu, kini satu dari dua anaknya meninggalkannya. Tidak ke lain tempat ... masih di lingkungan yang sama ... hanya memutuskan hubungan yang tentunya tidak bisa dilanggar kalau mau urusan dengan hukum tidak berkepanjangan. Yang tidak habis dimengerti, mengapa temanku tersebut mau bersumpah di court untuk memperkuat laporan istrinya. Mungkin secara kebetulan ya, keputusan tersebut jatuh di hari valentine ... Pantes saja ... selama ini mereka saling menghindar jika bertemu ... untungnya lagi mereka berada di lain divisi yang jaraknya cukup jauh, jadi tatapan2 langsung diantara keduanya bisa dihindarkan. Padahal ... kalau diingat2 ... 3 tahun atau lebih yang lalu, saat temanku baru diterima bekerja, ibunya yang telah sangat lama di tempat ini sebelumnya, selalu mendatangi, menyempatkan makan siang bersama, mengirimkan makanan2 kecil ... tiba2 kok berubah dengan drastisnya ...''
Lhooo ... mana kado valentinenya, kok malah cerita ngalor ngidul ??? ;)